Restartid.com – Ubisoft kembali menjadi sorotan, tetapi kali ini bukan karena peluncuran game baru. Sejumlah pemegang saham Ubisoft berencana menggelar aksi protes di depan kantor pusat perusahaan di Paris.
Mereka menuduh Ubisoft melakukan kesalahan manajemen yang serius dan kurang transparan dalam mengungkapkan diskusi dengan perusahaan lain seperti Microsoft dan EA, yang dikabarkan tertarik mengakuisisi beberapa franchise Ubisoft.
Mengapa Pemegang Saham Ubisoft Berencana Protes?
Menurut laporan IGN, protes ini dipimpin oleh Juraj Krúpa, CEO AJ Investment, yang merupakan salah satu pemegang saham Ubisoft. Ia menuduh Ubisoft telah gagal dalam beberapa hal krusial:
- Kurangnya Transparansi dalam Diskusi Akuisisi
- Ubisoft diduga tidak mengungkapkan adanya diskusi dengan Microsoft, EA, dan perusahaan lain yang tertarik untuk mengakuisisi beberapa franchise mereka.
- Para investor merasa bahwa perusahaan menyembunyikan informasi penting yang bisa berdampak pada harga saham mereka.
- Salah Urus Manajemen yang Buruk
- Juraj menilai Ubisoft telah mengalami manajemen yang buruk dalam pengambilan keputusan strategis.
- Ia juga menyoroti kurangnya eksekusi operasional dan kegagalan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan tren pasar yang berubah.
- Kerjasama Rahasia dengan Savvy Group
- Ubisoft juga dituduh menyembunyikan informasi mengenai kerja sama DLC Assassin’s Creed Mirage dengan Savvy Group.
- Investor menganggap transparansi sangat penting, terutama untuk mengetahui ke mana arah keuangan perusahaan.
- Game yang Gagal dan Pengunduran Jadwal Rilis
- Beberapa proyek besar Ubisoft mengalami kegagalan atau penundaan berkali-kali, menyebabkan harga saham perusahaan merosot tajam.
- Salah satu contoh yang disorot adalah Assassin’s Creed Shadows, yang awalnya direncanakan rilis pada pertengahan 2024, tetapi akhirnya diundur ke 20 Maret 2025 setelah tiga kali revisi arah pengembangan.
- Penundaan ini melukai investor kecil yang tidak bisa mengelola investasi mereka sefleksibel investor korporat besar seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Credit Agricole.
Tanggapan Ubisoft: Komite Khusus Sedang Mengkaji Strategi Baru
Menanggapi tuduhan ini, Ubisoft akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengakui bahwa saat ini sedang meninjau berbagai opsi strategis dan transformasional untuk memperbaiki kondisi perusahaan.
“Seperti yang kami sebutkan selama laporan Q3 kami, peninjauan berbagai opsi strategis dan kapitalis yang transformasional sedang berlangsung. Dewan perusahaan telah membentuk komite independen untuk mengawasi proses formal dan kompetitif ini, sehingga bisa mendapat nilai terbaik dari aset dan franchise Ubisoft untuk seluruh pemangku kepentingan.” – Ubisoft
Ubisoft juga memastikan bahwa mereka akan mengumumkan informasi lebih lanjut sesuai dengan regulasi pasar, jika diskusi ini berlanjut ke tahap transaksi nyata.
Rencana Demo Pemegang Saham di Mei 2025
Para pemegang saham yang kecewa merencanakan demonstrasi di depan kantor Ubisoft Paris pada Mei 2025.
Menurut Juraj, aksi ini bertujuan untuk:
✔ Menekan Ubisoft agar lebih transparan dalam mengungkap strategi mereka ke depan.
✔ Memastikan adanya keputusan yang meningkatkan nilai pemegang saham.
✔ Mendapatkan kepastian mengenai masa depan Ubisoft, apakah akan tetap independen atau dijual ke perusahaan lain.
Namun, jika sebelum bulan Mei Ubisoft bisa memberikan solusi yang dianggap memadai, maka protes ini kemungkinan akan dibatalkan.
Kesimpulan: Masa Depan Ubisoft Masih Belum Jelas
Ubisoft sedang berada dalam situasi sulit. Tekanan dari pemegang saham, kegagalan game besar, dan rumor akuisisi membuat masa depan perusahaan masih belum pasti.
Jika Ubisoft gagal memberikan jawaban yang memuaskan sebelum Mei 2025, maka aksi protes ini bisa menjadi titik balik besar bagi perusahaan, bahkan mungkin mempengaruhi kepemilikan Ubisoft di masa depan.