Berita  

DeepSeek R1 Dinilai Rentan: Pakar Ungkap Celah Keamanan AI Asal Tiongkok

DeepSeek R1 Dinilai Rentan: Pakar Ungkap Celah Keamanan AI Asal Tiongkok

Restartid.com – Dalam dunia kecerdasan buatan (artificial intelligence), keamanan menjadi aspek yang sangat krusial. AI yang canggih harus memiliki perlindungan ketat agar tidak disalahgunakan untuk tujuan berbahaya. Namun, sebuah laporan terbaru mengungkap bahwa DeepSeek R1, model AI asal Tiongkok, dinilai lebih mudah dieksploitasi dibandingkan pesaingnya, seperti ChatGPT dari OpenAI.

DeepSeek R1 Lebih Mudah Dimanipulasi

Seorang pakar keamanan siber dari Palo Alto Networks, Sam Rubin, mengungkapkan dalam laporannya kepada The Wall Street Journal bahwa DeepSeek R1 masih memiliki celah keamanan yang cukup signifikan.

Meskipun telah menerapkan mekanisme pertahanan dasar, AI ini disebut mudah dimanipulasi untuk menghasilkan konten berbahaya. Dari hasil uji coba, DeepSeek R1 terbukti mampu menyusun narasi berisi ujaran kebencian, manipulasi emosional, hingga petunjuk pembuatan senjata biologis—sesuatu yang seharusnya dilarang oleh standar keamanan AI.

Sebagai perbandingan, ketika pengujian serupa dilakukan pada ChatGPT buatan OpenAI, AI tersebut secara otomatis menolak memberikan respons terhadap perintah yang berpotensi membahayakan. Hal ini menunjukkan bahwa DeepSeek R1 masih tertinggal dalam hal sistem keamanan dibandingkan pesaingnya.

AI Asal Tiongkok Dinilai Lemah dalam “Guardrail” Keamanan

Keamanan AI, khususnya dalam hal guardrail atau batasan konten, menjadi sorotan utama dalam pengembangan chatbot berbasis kecerdasan buatan. Sayangnya, menurut para ahli, DeepSeek R1 termasuk yang paling lemah dalam sistem pengamanannya.

Jika dibandingkan dengan ChatGPT atau model AI lainnya dari perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google atau Anthropic, DeepSeek R1 dianggap belum memiliki sistem keamanan yang cukup kuat untuk mencegah penyalahgunaan.

Hal ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat semakin banyaknya pengguna AI dalam berbagai sektor, mulai dari bisnis, edukasi, hingga keamanan siber. Tanpa sistem pengamanan yang memadai, risiko penyalahgunaan AI menjadi semakin besar.

Pentingnya Keamanan dalam Penggunaan AI

Temuan ini mengingatkan kita bahwa tidak semua AI memiliki standar keamanan yang sama. Beberapa chatbot memang dirancang dengan pengawasan ketat agar tidak dapat digunakan untuk tujuan berbahaya, sementara yang lain masih memiliki celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, pengguna AI harus tetap bijak dan kritis dalam menggunakan teknologi ini, terutama saat berinteraksi dengan chatbot atau sistem otomatis yang belum terjamin keamanannya. Selalu waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan, baik dalam bentuk penyebaran disinformasi, manipulasi, maupun ancaman siber lainnya.

Dengan meningkatnya persaingan dalam industri kecerdasan buatan, diharapkan DeepSeek dan pengembang AI lainnya segera meningkatkan sistem keamanan mereka agar lebih aman dan tidak mudah disalahgunakan. 🚀